Judul : Nelayan Diimbau Waspadai Gelombang Tinggi di Laut Arafura
link : Nelayan Diimbau Waspadai Gelombang Tinggi di Laut Arafura
Nelayan Diimbau Waspadai Gelombang Tinggi di Laut Arafura
BERITA MALUKU. Para nelayan tradisional diimbau mewaspadai gelombang tinggi mencapai 2,5 meter di laut Arafura, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku pada beberapa hari ke depan.
"Gelombang setinggi 2,5 meter berbahaya bagi nelayan yang hendak menangkap ikan dengan armada tradisional," kata Kepala BMKG Stasiun Pattimura Ambon, George Mahubessy, dikonfirmasi, Minggu (19/2/2017).
Laut Arafura merupakan "surga" penangkapan aneka jenis ikan bernilai ekonomis yang diburu para nelayan.
Apalagi, laut Arafura secara geografis letaknya berdekatan dengan Australia.
Karena itu, para nelayan yang hendak menangkap ikan jangan memaksakan diri melaut hanya dengan mengandalkan armada tradisional.
"Armada tradisional berupa perahu berukuran kecil tersebut tidak kuat menahan gempuran ombak 2,5 meter sehingga lebih baik mengantisipasi kemungkinan terjadinya musibah laut," ujar George.
Imbauan tersebut telah diteruskan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku maupun sembilan kabupaten dan dua kota.
Begitu pun, kepada para Bupati maupun Wali Kota se- Maluku agar mengingatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) teknis agar memperhatikan peringatan dini dari BMKG.
"Jadi dalam kondisi cuaca ekstrim, maka Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Ambon berwenang tidak memberikan izin berlayar, bahkan sekiranya dipandang perlu aktivitas pelayaran untuk sementara ditutup sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru," tandasnya.
Para pengguna jasa transportasi juga hendaknya memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan perlunya memprioritaskan keselamatan.
"Gelombang setinggi 2,5 meter berbahaya bagi nelayan yang hendak menangkap ikan dengan armada tradisional," kata Kepala BMKG Stasiun Pattimura Ambon, George Mahubessy, dikonfirmasi, Minggu (19/2/2017).
Laut Arafura merupakan "surga" penangkapan aneka jenis ikan bernilai ekonomis yang diburu para nelayan.
Apalagi, laut Arafura secara geografis letaknya berdekatan dengan Australia.
Karena itu, para nelayan yang hendak menangkap ikan jangan memaksakan diri melaut hanya dengan mengandalkan armada tradisional.
"Armada tradisional berupa perahu berukuran kecil tersebut tidak kuat menahan gempuran ombak 2,5 meter sehingga lebih baik mengantisipasi kemungkinan terjadinya musibah laut," ujar George.
Imbauan tersebut telah diteruskan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku maupun sembilan kabupaten dan dua kota.
Begitu pun, kepada para Bupati maupun Wali Kota se- Maluku agar mengingatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) teknis agar memperhatikan peringatan dini dari BMKG.
"Jadi dalam kondisi cuaca ekstrim, maka Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Ambon berwenang tidak memberikan izin berlayar, bahkan sekiranya dipandang perlu aktivitas pelayaran untuk sementara ditutup sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru," tandasnya.
Para pengguna jasa transportasi juga hendaknya memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan perlunya memprioritaskan keselamatan.
Demikianlah Artikel Nelayan Diimbau Waspadai Gelombang Tinggi di Laut Arafura
Sekianlah artikel Nelayan Diimbau Waspadai Gelombang Tinggi di Laut Arafura kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Nelayan Diimbau Waspadai Gelombang Tinggi di Laut Arafura dengan alamat link https://mukimukidi.blogspot.com/2017/02/nelayan-diimbau-waspadai-gelombang_19.html