Judul : Tips Mengalahkan Ahok-Djarot Ala Situs Kece Seword!
link : Tips Mengalahkan Ahok-Djarot Ala Situs Kece Seword!
Tips Mengalahkan Ahok-Djarot Ala Situs Kece Seword!
Tips mengalahkan AHOK-DJAROT ala SEWORD
Penulis : Stephanus
Banyak masyarakat di Jakarta bahkan sampai pelosok Indonesia yang membicarakan mengenai kelebihan dan kehebatan dari pasangan AHOK-DJAROT untuk kembali melanjutkan pelayanannya sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur di DKI Jakarta, walaupun ada juga sebagian masyarakat yang Oce (Otak Cetek) dan Sumpek (Sumbu Pendek) yang beranggapan sebaliknya.
Dalam dunia pemasaran (atau istilah gaya kerennya “marketing”) dikenal istilah analisa SWOT yaitu Strenght (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (peluang) dan Threat (ancaman). Jadi untuk memenangkan persaingan kita harus mengetahui ke-empat unsur tesebut, dengan kata lain untuk dapat mengalahkan pesaing kita harus tahu kekuatan dan kelemahan dari pesaing tersebut.
Dalam kesempatan ini saya ingin memberikan tips untuk Agus-Sylvi dan Anies-Sandi sebagai pesaing Ahok-Djarot supaya mempunyai kesempatan mengalahkan Ahok-Djarot. Apa yang menjadi kelemahan Ahok-Djarot?
Seperti kita ketahui bahwa selain kampanye masing-masing Paslon, ajang Debat akan dijadikan tolok ukur penilaian masyarakat Jakarta terhadap masing-masing Paslon. Kalau hanya mengandalkan ajang Debat ini yang akan diselenggarakan oleh KPUD sebanyak 3 kali pada bulan Januari dan awal Februari 2017, sepertinya cukup berat untuk mengalahkan Ahok Djarot karena itu adalah kekuatan mereka.
Oleh karena itu Tim Sukses dari Agus-Sylvi dan Anies-Sandi harus secara maksimal mengusulkan kepada KPUD DKI untuk menyelenggarakan ajang kompetisi yang menjadi kelemahan Ahok-Djarot. Ajang apa itu?
Ajang kompetisi pergelaran tersebut antara lain :
Fashion Show (Peragaan Busana)
Kenapa harus Fashion Show?
Fashion Show ini mewakili cara melestarikan budaya dan sejarah Jakarta. Kalau masing-masing kandidat diwajibkan berjalan di panggung catwalk dengan mengenakan baju khas budaya Betawi, maka dapat diyakinkan bahwa kecenderungan penggemar fashion show dapat lebih menikmati peragaan dari Paslon Agus-Sylvi dan Anies-Sandi dibanding Ahok Djarot.
Kok gitu? Bisa anda bayangkan…bayangkan ya dengan imajinasi yang tinggi!
Sesuai no. urut pilkada, Agus akan mengawali langkah menyusuri pangung catwalk dengan menyajikan wajah tampan, tatapan dingin nan mematikan, melempar senyuman kecil yang menawan, dan saat diujung catwalk diakhiri dengan lompatan.
Lompatan moshing (lompatan panggung) yang disambut gemuruh oleh para relawan. Kemudian dilanjutkan dengan Sylvi yang masuk melangkah dengan anggun, sehingga membuat semua penggemar terpesona dan akhirnya mengakui bahwa Sylvi lah yang paling cantik diantara para kandidat peragawan.
Setelah Sylvi mencapai ujung panggung catwalk, masuklah Ahok dengan jalannya yang khas, jalan yang agak membungkuk tetapi cepat sehingga iringannya dengan Sylvi akhirnya menjadi rapat. Giliran Djarot masuk dan berjalan menyusuri panggung catwalk secara perlahan, saking perlahannya terlihat seperti lamban karena sesuai dengan adat Jawa-nya…alon-alon asal kelakon.
Sementara Anies yang akan masuk berikutnya mulai melempar senyuman tetapi terlihat geregetan karena Djarot berjalan sangat lamban.
Akhirnya Anies memutuskan, menunggu Djarot kembali dan kemudian bersama Sandi berjalan berdampingan, melangkah bersama seakan membawa harapan, dan tak henti-henti melambaikan tangan kanan.
Itulah bayangan yang mungkin terjadi dalam pertunjukan fashion show khayalan. Penilaian untuk Agus-Sylvi dan Anis-Sandi membuat Ahok-Djarot bukanlah lawan sepadan.
Dalam hal mejaga kelestarian sejarah budaya Jakarta juga demikian, Agus-Sylvi dan Anies-Sandi berjanji untuk tetap melestarikan sementara Ahok-Djarot sudah tidak bisa diandalkan (karena Ahok-Djarot sendiri yang berjanji menghapus budaya turun-temurun sebelumnya, yaitu budaya disiplin, budaya malas, budaya pungli dan budaya korupsi).
Kasihan kan para pejabat dan pegawai yang sudah merasa nyaman, karena Ahok-Djarot maka mereka menjadi tertekan sehingga mereka pasti akan melawan supaya Ahok-Djarot bukan menjadi pilihan.
Peluang besar menang pada ajang Fashion Show ini adalah Agus-Silvy dan Anies-Sandi, berdasarkan gaya di panggung dan sorak-sorai dari penonton….
tepuk tangan…plok..plok..plok
Lari Marathon
Kenapa harus Lari Marathon?
Lari Marathon ini mewakili daya tahan dalam menjalankan pemerintahan di DKI Jakarta selama 5 tahun yang bukanlah waktu sebentar. Dengan memenangkan Lari Marathon ini bisa mengindikasikan bahwa Paslon dapat menyelesaikan tugas yang harus dijalani.
Berhubung ada perbedaan gender, maka dalam lomba ini masing-masing Paslon diminta mengutus seorang perwakilan saja. Lagi-lagi dapat dipastikan Paslon Agus-Sylvi dan Anies-Sandi lebih unggul dibandingkan Ahok-Djarot.
Kok gitu lagi? Bayangkan lagi deh…!
Paslon Agus-Sylvi tentunya akan diwakili oleh Agus yang masih muda dan masih segar sebelum mundur sebagai anggota TNI sehingga secara fisik siap untuk berlari, apalagi hanya 10K…itu sih ngga berarti.
Paslon Ahok-Djarot akan diwakili oleh Djarot, karena Ahok sendiri dalam suatu kesempatan pernah mengakui pada wartawan bahwa beliau tidak sanggup kalau harus berlari setiap hari tetapi kalau disuruh kerja dari pagi sampai malam setiap haripun sanggup dilakukan tanpa keluhan.
Sementara Paslon Anies-Sandi akan diwakili oleh Sandi yang pernah mengikuti Jakarta Marathon (asalkan tidak menggunakan celana yang seksi yang menonjolkan kejantanan dirinya).
Lagi-lagi peluang besar menang pada ajang Lari Marathon ini adalah Agus dan Sandi, karena saya sendiri agak khawatir apakah Djarot bisa mencapai garis finish mengingat usia yang tidak muda lagi dan postur tubuh yang sudah tidak presisi.
lagi-lagi tepuk tangan untuk Agus-Sylvi atau Anies-Sandi…plok..plok..plok
Dance Group (Tari Berkelompok)
Kenapa harus Dance Group?
Dance Group ini mewakili kekompakan apabila terpilih menjadi Pimpinan Pejabat di DKI.
Pejabat Pemda yang kompak akan memberikan yang terbaik untuk masyarakat DKI. Sekali lagi dapat dipastikan Paslon Agus-Sylvi dan Anies-Sandi lebih unggul dibandingkan Ahok-Djarot.
Kok lagi-lagi gitu lagi? Kalau yang ini ngga usah dibayangkan lagi karena sudah terbukti..!
Dalam beberapa kesempatan kampanye, Paslon Agus-Sylvi dan Anies-Sandi sudah mempraktekkan kekompakan mereka dalam hal dance group dimana Agus-Sylvi dengan Goyang Maumere sedangkan Anies-Sandi dengan Goyang PPAP.
Sementara Ahok-Djarot bisa dibilang mengandalkan Goyang Dewe-dewe, yang maksudnya jalan kampanye bareng aja jarang…gimana mau kompak goyang-goyang.
Ajang yang terakhir ini juga memperlihatkan kekompakan dari Agus-Sylvi dan Anies-Sandi, yang mudah-mudahan kekompakan ini bukan untuk pencitraan diri atau juga obral janji sana-sini…apalagi sampai kompak mengakali anggaran di DKI.
Sekali lagi tepuk tangan yang meriah untuk kekalahan Ahok-Djarot…
Jadi dapat dipastikan dari ke-tiga ajang kompetisi di atas, pasangan Ahok-Djarot dapat dinyatakan tewas. Dengan demikian para penentang Ahok-Djarot yang beringas akan merasa puas.
Kalau hanya mengandalkan ajang Debat peluang menang menjadi lebih berat, karena dari 2 kali acara yang sudah lewat, Ahok-Djarot terlihat sangat siap dan terlihat tidak dibuat-buat.
Selain itu Ahok-Djarot hanya bisa kerja..kerja…kerja…dan tidak punya modal karena hanya mengandalkan sumbangan dari rakyat. Ahok-Djarot juga hanya mengandalkan bukti-bukti dan sudah-sudah….tidak bisa memberikan janji-janji surga.
Pada 2 kali acara debat yang sudah terjadi, Anies-Sandi terlihat masih harus menguasai diri dan gagasan-gagasan yang ditawarkan masih berupa janji-janji dan tidak secara rinci.
Sementara Agus-Sylvi tidak ikut debat karena lebih memilih untuk menyendiri dan belajar dari pengalaman lebih baik pidato politik lagi dan lagi di depan pendukung sendiri agar tidak di bully. Padahal sebenarnya Agus ini sudah punya jawaban-jawaban yang mumpuni untuk ikut dalam debat di acara Rosi.
Saya hanya bisa berimajinasi jawaban Agus apabila hadir untuk debat di acara Rosi.
*Jawaban diambil berdasarkan acara di Mata Najwa.
Rosi : Pak Agus, apa yang membuat anda merasa lebih baik menjadi seorang Gubernur dibanding Pak Ahok dan Pak Anies?
Agus : Mengapa tidak?* (lanjut minum kopi)Jawaban yang sangat brilliant, yang menggambarkan kepercayaan diri yang tinggi sebagai seorang anak mantan Presiden dan juga mantan prajurit TNI. Reputasi Ahok sebagai petahana dan Anies yang mantan Menteri tidak membuat jeri.
Rosi : Apa program-program unggulan yang anda tawarkan pada masyarakat?
Agus : Menurut anda?* (lanjut minum kopi lagi)
Lagi-lagi jawaban yang sangat brilliant, karena membebaskan masyarakat berimajinasi bahwa program-program unggulannya semua untuk kebaikan dalam halusinasi.
Inilah tips yang dapat saya anjurkan untuk mengalahkan Ahok-Djarot dengan menggunakan analisa SWOT. Mohon jangan sewot, karena tulisan ini memang khusus untuk pembaca SEWORD.
Salam SEWORD
Selengkapnya :
http://ift.tt/2hKbUg8
Demikianlah Artikel Tips Mengalahkan Ahok-Djarot Ala Situs Kece Seword!
Sekianlah artikel Tips Mengalahkan Ahok-Djarot Ala Situs Kece Seword! kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Tips Mengalahkan Ahok-Djarot Ala Situs Kece Seword! dengan alamat link https://mukimukidi.blogspot.com/2016/12/tips-mengalahkan-ahok-djarot-ala-situs.html